Wednesday 19 September 2012

Usah Keringkan Air Mata-mu


Air mata ini, sentiasa berderau, hangat mengalir mengenangkan dosa-dosa yang menggunung yang telah kita lakukan. Hinggakan, terukir sebuah rekahan di belahan mata dan hidung kita. Tangisan, penyesalan, kekecewaan kita dalam mengharungi sebuah perjuangan. Acapkali, kita berjanji dengan menyakini, inilah dosa-ku yang terakhir, inilah yang kemaksiatan yang tidak akan aku ulangi lagi. Hati iltizam meninggi, semangat menyemarak berkobar-kobar. Tapi, semua itu adalah sebuah propaganda yang berada di awanan mimpi sahaja.

Tidak lama dari waktu yang telah kita janjikan, kita mengulang kembali dosa kita. Hilang segala apa yang telah kita janjikan. Malang. Apalah nasib ini. Apakah kondisi sebenarnya iman ini. Malu untuk berhadapan Allah, andai peluang itu ada, tidak dipalingkan kepala dan hati ini menghadap. Tapi, apakah kita boleh melarikan diri dari menunaikan fardhu solat yang semestinya akan menghadap dan bertemu Allah? Maka, kita bertemu dengan tertunduknya hati dan kepala ini.



Dalam solat dan tunduk, terdetik perasaan untuk kembali kepadaNya. Membawa 1001 impian dan janji. Agar tidak diulangi apa yang tidak terjanji. Dipasakkan sebuah angan dan cita-cita. Hanya Tuhan adalah segala-galanya. Biar jiwa tersiksa, hati kecamuk ibarat disiat beratus-ratus belahan pisau dan pedang. Allah, adalah segala-galanya. Biar tangisan menjadi saksi segala kepahitan jalan ini. Biar syahdu memanggil Si Perindu.Ya, inilah yang kita janjikan!

Tapi.... dasar diri manusia itu lemah, malah pelupa. Janji yang tidak terkota dikotor. Maksiat dan dosa kembali kita lakukan. Dan.. itulah sering kali berulang dan berulang. Kita bermain antara janji, dan taubat dengan mungkir, dan dosa. Sehinggakan kita merasa kita ini seolah-olah mempermain-mainkan rahmat dan pengampunan Allah S.W.T. Air mata ini, banyak mencurah, tapi seolah-olah terhapus begitu sahaja kenilaiannya air mata yang sepatutnya dapat menyelamatkan diri daripada Neraka Allah S.W.T.

Tapi, ketahuilah.. Rahmat Allah tidak pernah berhenti menghujani hamba-hambaNya. Biarpun telah tenggelam di dasar kegelapan dosa. Tapi, ia tetap boleh terpancar sampai ke dasar. Kerana, Allah itu.. sayang buat hambaNya. Dia tetap memberi kesempatan dan akan tetap memberi kesempatan. Kata Ibn Qayyim al-Jawziyyah:

"The servant who seeks the pleasure of Allah never abandons repentance. He remains in state of repentance until the end of his life"



Biar kita dilumut dosa dan maksiat, tapi hati kita tidak pernah berhenti daripada meminta keampunanNya. Walau kita sering leka dan lalai, tapi air mata kita tidak pernah berhenti dan kering dari terus mengalir. Yang ingin memberhentikan kita, adalah syaitan durjana. Teruskan berdiri wahai saudara-ku, derapkan langkah-mu mencariNya, usah keringkan air mata-mu kerana sesungguhnya, Dia menantikan diri-mu!

No comments:

Post a Comment